Home / rekomendasi flim bioskop terbaru / Weak Hero: Bertarung Melawan Perundungan

Weak Hero: Bertarung Melawan Perundungan

Jangan pernah remehkan orang pendiam. Yeon Si-eun (Park Ji-hoon) memang jarang bicara. Ia hampir tidak punya kehidupan sosial. Yang dia lakukan di kelas hanyalah duduk diam dan mengerjakan soal dari gurunya dengan tenang.
Tapi ternyata ini membuat salah satu bully di kelasnya, Jeon Yeong-bin (Kim Su-gyeom), resah. Ia meminta si murid pindahan, Oh Beom-seok (Hong Kyung), untuk menempelkan plester mengandung fentanyl ke Si-eun.

Si-eun yang jadi terganggu saat mengerjakan ujian memutuskan untuk membalas Yeong-bin yang akhirnya membawanya ke sebuah petualangan yang tidak hanya seru tapi juga berdarah-darah.

Weak Hero memiliki semua resep yang dibutuhkan untuk membuat penonton anteng di depan layar kaca. Protagonisnya menarik, dikelilingi dengan karakter pendukung warna-warni, dinamika antar karakternya segar. Dan yang terpenting: antagonisnya benar-benar didesain untuk membuatmu mendesis, “Dasar anak setan!”.

Dengan ending yang membuat penasaran, tidak mengherankan jika musim keduanya ditunggu oleh semua pecinta drama korea. Banyak yang berubah dalam hidup Si-eun setelah ia pindah sekolah. Ia sekarang jadi tidak bisa tidur karena rasa bersalahnya atas semua yang terjadi pada sahabatnya, Su-ho (Choi Hyun-wook).

Ia juga tidak tertarik untuk membela teman satu kelasnya yang menjadi target pem-bully. Ia memutuskan untuk fokus dengan dirinya sendiri. Tapi tentu saja sikap acuhnya ini tidak bertahan lama. Ketika Seo Jun-tae (Choi Min-young) membela diri dari Hyo-man (Yoo Su-bin), Si-eun akhirnya bangkit dari kursinya untuk menerjang siapa saja yang melakukan kejahatan.

Dibandingkan dengan musim pertamanya, musim kedua Weak Hero ini lebih terasa seperti adaptasi komik. Musim pertamanya yang membagi ceritanya dalam dua kisah besar (Si-eun melawan kriminal besar dan Si-eun melawan temannya sendiri) membingkai kisahnya dalam frame yang cukup realis.

Beberapa plotnya memang terasa agak larger-than-life tapi kebanyakan sebab-akibatnya terasa cukup realistis. Bandingkan dengan Study Group yang juga memiliki premis yang mirip tapi bingkainya lebih komikal. Weak Hero musim pertamanya terasa sangat nyata yang menyebabkan semua kesedihan dan pengkhianatan terasa begitu pedih.

Di musim kedua ini, sutradara dan penulis Yoo Soo-min mengubah dunia Weak Hero menjadi agak lebih komikal. Penjahat utamanya, Na Baek-jin (Bae Na-ra), serta organisasi Union dibuat seperti gangster-gangster yang bisa kamu temukan di komik. Na Baek-jin digambarkan tidak hanya sangat pintar dan berpenampilan super stylish, tapi ia juga mempunyai kemampuan bela diri yang bisa menandingi Neo dari The Matrix.

Dikeroyok puluhan orang pun ia tetap bisa menang. Tapi dari semua hal yang membuat Weak Hero ini terasa komikal, yang paling membuat musim kedua ini terasa seperti komik adalah penggamaran Park Hu-min atau Baku (Ryeoun). Pecinta komik dan SlamDunk, Baku adalah karakter yang benar-benar over-the-top. Berbeda dengan Su-ho yang meskipun santai dan keren tapi tetap terlihat seperti orang beneran, tingkah laku Baku benar-benar terasa seperti karakter komik.

Ia mencintai perdamaian, ia menggunakan kemampuannya untuk membuat suasana sekolah menjadi tenang, ia sangat suka makanan dan ia sangat suka bercanda. Dan tentu saja, ia dengan Baek-jin dibuat mempunyai masa lalu yang membuat rivalitas mereka terasa lebih dalam.

Perbedaan tone ini-lah yang membuat Weak Hero musim kedua agak terasa kendor dibandingkan musim pertamanya. Musim pertamanya terasa sangat genting. Hampir semua konflik terasa seperti hidup dan mati. Meskipun secara plot musim kedua menawarkan sesuatu yang lebih besar, tapi secara rasa ia tidak terasa sesak seperti musim pertamanya.

Untungnya Weak Hero masih tetap diandalkan dalam menciptakan adegan berantem yang seru karena di episode terakhirnya, ia menampilkan pertarungan yang sungguh layak untuk disaksikan. Dengan akting mumpuni, tempo yang enak dinikmati dan presentasi audio-visual yang lebih dari memadai, Weak Hero tentu saja masih berhasil untuk menjadi tontonan wajib tonton.

Konklusi yang memuaskan ditambah dengan cliffhanger yang bikin penasaran akan membuat kita semua tidak sabar menyaksikan babak baru Si-eun berikutnya. Dan semoga, kita tidak perlu menunggu tiga tahun lagi untuk melihat apa yang terjadi berikutnya.

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *