Sutradara sekaligus penulis naskah Parker Finn berhasil membuktikan Smile 2 bisa lebih baik dan menyenangkan dari film pertamanya. Sekuel dengan karakter sepenuhnya baru dan berbeda itu terbukti jelas...
F1 mungkin akan sulit memuaskan keinginan para penggemar yang mendambakan penggambaran akurat balapan jet darat. Namun, aksi Brad Pitt sebagai Sonny Hayes itu rasanya tetap mampu menjadi tontonan meng...
Bukan hal yang aneh saat Universal Pictures berencana menghidupkan kembali film-film monster lawas mereka, termasuk The Wolf Man (1941) untuk bisa dinikmati oleh penonton pada masa kini. Namun saya ta...
Sing Sing meninggalkan rasa hangat yang cukup lama dalam hati saya. Kesan yang mendalam itu singgah berkat kepiawaian Greg Kwedar menulis dan mengarahkan cerita yang penuh cinta dari balik jeruji besi...
The Lion King, ketika dulu versi animasi dirilis pada 1994 dan selalu ditayangkan ulang berkali-kali di televisi, adalah film yang bisa menguras emosi bahkan air mata. Namun itu yang tak saya rasakan ...
Bukan hal yang aneh saat Universal Pictures berencana menghidupkan kembali film-film monster lawas mereka, termasuk The Wolf Man (1941) untuk bisa dinikmati oleh penonton pada masa kini. Namun saya ta...
Ballerina ternyata bukan spin-off yang dibuat hanya untuk mengeruk cuan dari fan setia saga John Wick. Film ini membuktikan diri sebagai suguhan laga yang begitu menghibur dan sangat bersinar, bahkan ...
Final Destination: Bloodlines masih menjadi film menyenangkan untuk disaksikan dari waralaba Final Destination yang telah berlangsung sejak 2000 tersebut. Hadir kembali setelah 14 tahun dari film tera...
Jika ini sungguh ujung dari saga legendaris Tom Cruise, maka Mission: Impossible – The Final Reckoning mengakhirinya dengan sebuah perjalanan megah yang mendebarkan. The Final Reckoning juga mem...
Lilo & Stitch menjadi film remake live-action Disney pertama yang akhirnya membuat saya cukup puas sejak menonton Cruella (2021). Memang Lilo & Stitch (2025) tidak lebih baik dari Cruella (202...